SIMALUNGUN,Update24News.id – Lagi-lagi Polres Pematangsiantar tampaknya kecolongan soal Pengedar Narkoba. Pasalnya, bukan kali ini saja Polres Simalungun berhasil menangkap Pengedar Narkoba Jaringan Pematangsiantar.
Kali ini, Satuan Narkoba Polres Simalungun kembali membuktikan keseriusannya memberantas peredaran narkotika dengan membongkar jaringan pengedaran sabu yang bersumber dari Pematang Siantar. Dalam operasi kilat yang berlangsung hanya dalam tempo satu jam, tim berhasil mengamankan dua pelaku sekaligus beserta barang bukti narkotika jenis sabu seberat 2,48 gram bruto di dua lokasi berbeda.
Kepala Satuan Narkoba Polres Simalungun AKP Henry Salamat Sirait, S.IP., S.H., M.H., saat dikonfirmasi pada Kamis, 9 Oktober 2025 sekitar pukul 16.50 WIB menegaskan bahwa penangkapan ini menunjukkan komitmen serius Polres Simalungun. “Kami bukan main-main dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya yang berasal dari jaringan Pematang Siantar. Ini adalah bukti nyata Polri untuk masyarakat,” ujar AKP Henry dengan penuh ketegasan.
Operasi penangkapan bermula pada Rabu, 8 Oktober 2025 sekitar pukul 12.00 WIB ketika personil Sat Narkoba melalui Polsek Bangun menerima informasi berharga dari masyarakat. Informasi tersebut menyebutkan bahwa di Kampung Samosir, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, tepatnya di depan rumah milik Jumali alias Jabal sering terjadi transaksi jual beli narkoba jenis sabu.
“Informasi dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi ini. Begitu kami terima laporan, tim langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan ke lokasi yang dilaporkan,” ungkap Kasat Narkoba menjelaskan kecepatan respons timnya.
Tidak membuang waktu, personil Sat Narkoba langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Sesampainya di TKP sekitar pukul 13.00 WIB, petugas segera melihat seorang laki-laki yang ciri-cirinya sesuai dengan informasi dari masyarakat sedang berada di lokasi. Namun begitu menyadari kehadiran petugas, pelaku langsung berusaha melarikan diri.
“Pelaku mencoba kabur begitu melihat kehadiran kami, namun anggota tidak tinggal diam. Kami langsung melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan pelaku,” ucap AKP Henry menggambarkan aksi dramatis penangkapan pertama.
Setelah pelaku berhasil diamankan, petugas melakukan penggeledahan di TKP dan menemukan barang bukti berupa satu buah plastik klip kecil warna bening berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,19 gram. Selain itu, petugas juga mengamankan uang tunai sebesar Rp300.000 yang diduga hasil dari transaksi narkoba, serta satu unit handphone merk Realme warna biru.
Pelaku pertama yang berhasil diamankan adalah Jumali alias Jabal, pria berusia 40 tahun, berprofesi sebagai wiraswasta, beragama Islam, dan beralamat di Huta V Urung 01 Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Saat diinterogasi, Jumali mengaku bahwa dia memperoleh narkotika jenis sabu dari seorang laki-laki bernama Syofiandi alias Belong. Pengakuan ini langsung menjadi celah bagi tim untuk melakukan pengembangan kasus guna menangkap pemasok narkotika tersebut.
“Dari pengakuan pelaku pertama, kami segera melakukan pengembangan. Kami tidak ingin jaringan ini terus beroperasi merusak generasi muda,” tegas AKP Henry Salamat Sirait.
Berbekal informasi dari Jumali, personil Sat Narkoba bergerak cepat melakukan pengembangan. Hasilnya sangat memuaskan, pada pukul 14.00 WIB atau hanya satu jam setelah penangkapan pertama, tim berhasil mengamankan pelaku kedua bernama Syofiandi alias Belong, seorang wiraswasta beragama Islam yang juga beralamat di Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar.
Penangkapan Syofiandi dilakukan di dua lokasi berbeda yakni di Simpang Gotong Royong samping lapangan Badminton Nagori Pamatang Simalungun dan di depan rumah sakit mini Girsang, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun.
“Dari pelaku kedua ini kami mengamankan barang bukti yang cukup signifikan. Dia menyembunyikan sabu di dalam bungkus rokok untuk mengelabui aparat,” ungkap Kasat Narkoba.
Dari Syofiandi, petugas mengamankan dua buah plastik klip kecil warna bening berisi narkotika jenis sabu yang dimasukkan dalam bungkus rokok merk Sky warna biru dengan berat bruto 2,29 gram. Petugas juga menyita uang tunai sebesar Rp20.000 dan satu unit handphone merk JTE warna biru. Total keseluruhan barang bukti narkotika yang berhasil disita dari kedua pelaku mencapai 2,48 gram bruto.
Yang lebih mengejutkan, saat diinterogasi lebih mendalam, Syofiandi mengaku bahwa sabu yang diedarkannya diperoleh dari seseorang bernama Charlie yang merupakan warga Pematang Siantar. Fakta ini membuka mata bahwa kedua pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari jaringan peredaran narkoba yang berpusat di Pematang Siantar.
“Pelaku mengaku mendapat pasokan dari Charlie, warga Pematang Siantar. Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk membongkar jaringan yang lebih besar. Polres Simalungun bukan main-main dalam memberantas narkoba,” tegasnya.
Kedua tersangka beserta barang bukti kini diamankan di Mapolres Simalungun untuk proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang mengancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
AKP Henry Salamat Sirait mengapresiasi tinggi peran serta masyarakat yang telah memberikan informasi akurat sehingga penangkapan dapat berjalan sukses. “Terima kasih kepada masyarakat yang telah percaya dan bekerja sama. Keberhasilan operasi kilat ini membuktikan bahwa Polres Simalungun serius dan bukan main-main memberantas peredaran narkoba dari jaringan manapun, termasuk dari Pematang Siantar,” pungkas Kasat Narkoba Polres Simalungun.
Perlu diketahui, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, polres Simalungun melalui satuan Reserse Narkoba setidaknya sudah menangkap 5 Pengedar Narkoba Jaringan Pematangsiantar. Penangkapan Pengedar Narkoba Jaringan Pematangsiantar oleh polres Simalungun ini pun menimbulkan perhatian publik terhadap kinerja satuan reserse narkoba polres Pematangsiantar.
Kini publik berharap, agar hal ini menjadi perhatian serius oleh polres Pematangsiantar maupun Polda Sumatera Utara. Dimana publik menilai adanya dugaan gudang narkoba di Pematangsiantar yang tidak terdeteksi oleh polres Pematangsiantar. Bahkan diduga sebaliknya, diketahui tapi tidak ditindak.
Guna menepis Dugan itu, polres Pematangsiantar diharapkan lebih serius bekerja menumpas para mafia narkoba tersebut.
Hal itu disampaikan salah satu tokoh masyarakat saat dimintai tanggapannya di seputaran jalan patuan Anggi, Siantar.
“Ini merupakan tamparan keras bagi polres Pematangsiantar. Karena patut kita duga ini membuktikan adanya gudang narkoba di Siantar. Kita berharap polres Pematangsiantar lebih serius menanggapi ini, jangan ada main mata dengan Bandarnya. Tangkap dan penjarakan, tuntut hukuman maksimal,” tegas Napitupulu.(Red/Ril)



